Minggu, 25 Oktober 2015

My Cheap Trip : Car Free Day Alun-alun Demak (Bahagia Itu Sederhana)



Pagi-pagi sekali saya dibangunkan papah untuk mengantar karate adek saya ke Alun-alun Demak. Well, karena hari itu hari minggu maka saya dengan suka cita saya mengiyakannya- sekalian refreshing. Demak memang kota kecil, pusat rekreasinya pun tidak sebanyak kota besar yang mengapitnya seperti Semarang, Jepara maupun Kudus. Tapi kadang kebahagiaan malah dapat ditemukan dalam kesederhanaan kan? Seperti saya, sudah cukup merasa bahagia meski hanya menghabiskan minggu pagi di alun-alun kota kecil kami :)

Adik Saya yang Sok-Sokan nggak mau di foto :V

Sampai di sana, seperti biasa tempatnya ramai sekali. Saat itu banyak terdapat acara yang diselenggarakan berbagai instansi untuk meraih simpati masa. Bayangkan ada tiga titik lokasi yang dijadikan tempat senam dan masih berada satu jalur. Senamnya gratis, nyaris setiap minggu ada-lumayanlah buat menyegarkan badan di pagi hari.

Salah satu titik senam yang berada di depan MANU Demak
Tak hanya senam, ada juga pertunjukkan badut yang ramai dikerubuti banyak anak kecil.


Pertunjukkan badut yang banyak menarik minat anak-anak
Karena saat itu car free day maka masyarakat memanfaatkannya untuk melakukan berbagai olahraga, dari sekedar jalan keliling memutari lapangan sampai voli. Banyak pula ditemukan komunitas bela diri seperti taekwondo, karate dan kick boxing yang melakukan latihan di alun-alun setiap minggu pagi.
Bersepeda...cause its car fre day..yey!

Beberapa remaja yang sedang voli di alun2


Salah satu komunitas kick boxing sedang melakukan latihan

Sayangnya saat itu niat saya memang bukan untuk olahraga pagi,  jadi saya stay saja di perpus keliling sambil nunggu adik saya selesai karate. Baca buku! Suka sih sama pemerintah daerah Demak yang sekarang lagi getol-getolnya membudayakan budaya belajar di kota Demak.
Perpustakaan keliling Kabupaten Demak

Standnya selalu ramai dikunjungi pembaca loh..
Sekitar pukul setengah sembilan perpus keliling sudah tutup berbarengan dengan bubarnya kegiatan karate adik saya. Hari itu cukup panas sehingga saya memutuskan untuk tidak melanjutkan berkeliling dulu seperti biasanya.
Namun, di perjalanan pulang-saya menemui komunitas pecinta musang Demak. Akhirnya, muncul rasa penasaran ingin coba memegang hewan omnivora tersebut. Awalnya takut sih lihat kukunya yang runcing. Namun saat saya ambil dari sang empu ternyata mereka tak semenakutkan kelihatannya. Rasanya persis seperti gendong kucing. Tapi kucing yang pinter manjat gitu. Hehe. Ngomong-ngomong, musang ini baunya wangi banget lho. Kayak pandan. Waktu saya tanya emang namanya musang pandan. Oalah.
Saya dan si Musang

Puas foto-foto saya mau cari kuliner. Awalnya sih mau makan bubur ayam di sebelah kiri masjid agung.

Salah satu spot penjaja makanan saat car free day
Tapi berhubung banyak yang sudah mau tutup akhirnya saya coba cari soto lamongan yang cuma buka pada hari minggu di dekat kabupaten, lebih tepatnya di depan MI Sultan Fatah. Tempatnya selalu ramai dikunjungi masyarakat yang capek berolahraga.
Soto Ayam Lamongan di depan MI Sulfa


Selalu ramai oleh pengunjung.

Tak lama kemudian, tak lebih dari sepuluh menit pesanan saya sudah siap.

Tara!! pesanan siap...

Mari makan!!!

Rasanya sih biasa aja ya, malah bagi saya sedikit  keasinan. Namun ketika saya hanya membayar 17 ribu buat dua mangkok soto, dua es teh, satu tusuk sate, tempe, dan kerupuk. Saya jadi paham kenapa soto itu selalu saja ramai pelanggan. Hoho!

Setelah puas berkeliling dan kenyang, akhirnya saya memutuskan untuk pulang, lagian ternyata si adek dah kebelet pengen pipis dari tadi. Oalah, nduk..kok nggak ngomong dari tadi -_- .

Tapi over all saya cukup puas dengan jalan-jalan saya kali ini, saya mau kasih jempol buat bupati Demak bapak Dachirin yang sudah berinisiatif untuk mengadakan car free day setiap minggu. Lanjutkan deh, Pak! Semoga Demak kota kelahiran saya semakin maju dan nggak kalah dengan kota lainnya. Amin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar