Minggu, 24 Januari 2016

Secercah nama bernama cahaya


Pernah aku terkungkung dalam cangkang
Kegelapan yang kelam
Lelah diapit kesesakan
dan marah..ya aku marah


hampir saja aku menyerah
ketika sebuah tangan mengulur teduh
dan cangkangku retak
aku lemah
sayapku lemah


Dia menyeretku bergerak
Kakiku luka terkena ruas duri semak tinggi
Perihnya sungguh terasa
ketika darah menetes meninggalkan bekas.

Aku menginjak tanah lapang.
Lalu saja dia menghilang
terbang sendiri
 Lagi lagi sepi

Namun saat itu kurasakan mentari menyinari wajahku
membuatnya kecoklatan
Hangat dan nyaman
Hasil gambar untuk matahari

dan dia...kusenang melihatnya terbang
rasanya seperti hiburan
aku berdiri sendiri..tetap tak terbang
tapi aku ada
aku bahagia
Menjejak dataran
membenam tanah
aku belajar kokoh
Aku belajar mensyukuri


Demak, 25-01-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar