Rabu, 09 Desember 2015

sebuah puisi lagi

Bila Saja

Sebenarnya tak tega aku mengucap kata pisah
rasanya enggan kala mengingat semua
Andai aku bisa membuatnya lebih baik lagi
dan hatiku lebih besar dari ini


Sesungguhnya aku enggan harus membuang semua file foto 
serta pergi ke panti menyumbang barang yang kau beri
ingin kusimpan saja
terkunci rapat-rapat di laci meja belajar
atau kubingkai dan kupasang di ruang tamu
berkata bahwa itu dari kekasihku

Namun itu rasanya terlalu mengada-ada


Aku menunduk dan merasa begitu bersalah
andai saja hatiku lebih kuat
aku wanita
tempatku mengerti
hanya saja makin lama aku tak tahu di bagian mana kuharus mengerti



Andai saja kau bisa bersuara
Bukan diam saja dan membiarkan aku menerka-nerka
Mungkin saja kau bosan mendengar keluh kesahku
Tak lagi seperti dulu yang cerewetku kau tagih dan kau nanti



Tak pantas rasanya ketika kubilang kau tak lagi seperti dulu
sementara sosokmu sekarang jauh lebih baik dari awal kita sering bertengkar 

Oh, atau mungkin lebih baik begitu daripada diammu


Kau
terlalu lurus menatap jalanmu
lupa di belakangmu ada aku


tak apa
bila saja kau harus membumbung tinggi
dan aku tetap berpijak pada bumi
Biarkan aku terpesona melihatmu terbang dan berharap kau sampai ke bintang paling bersinar


Demak, 12/09/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar